Klik Info Sponsor Kumpulblogger Yang Anda Suka Untuk Menutup Jendela ini.
 Anda tidak akan kehilangan halaman ini, karena sponsor akan terbuka di TAB baru. Terima Kasih
Mau membuat account google adsense tanpa blog? atau hanya menggunakan blogspot seperti pada blog ini? Caranya sangat mudah. Cukup kirim email ke cacingbakar@gmail.com.

Prion, Makhluk Lebih Kecil dari Virus

Penyakit sapi gila (Bovine Spongiform encephalopathy/BSE) adalah
penyakit yang disebabkan oleh bahan infeksius yang dikenal dan disebut
prion. BSE menyerang sapi dan tanda-tanda BSE ditemukan pada seekor
sapi di Washington, Amerika Serikat sehingga menyebabkan kepanikan di
seluruh dunia.
Mengapa kepanikan itu muncul ? Karena Amerika Serikat adalah produsen
besar daging sapi dan turunannya dan diduga prion yang menyebabkan
BSE , dapat menular kepada manusia dan menyebabkan penyakit yang dalam
istilah kedokteran disebut Subacute Spongiform Encephalopathy (SSE).

Dunia kesehatan selalu dihadapkan pada fenomena baru setiap kali ilmu
pengetahuan dan teknologi berhasil mengungkapkan sesuatu yang baru.
Prion protein (PrP) atau biasa disebut prion adalah sejenis protein
yang diperoleh dari jaringan otak binatang yang terkena penyakit radang
otak yang tidak diketahui sebabnya yang disebut bovine spongiform
encephalopathy. Prion bukan benda hidup yang lengkap layaknya bakteri,
virus ataupun protozoa. Prion dapat dibedakan dari virus atau viroid
karena tidak memiliki asam nukleat dan oleh karenanya dia tahan
terhadap semua prosedur yang bertujuan mengubah atau menghidrolisa asam
nukleat termasuk enzim protease ,sinar ultraviolet, radiasi dan
berbagai zat kimia seperti deterjen, zat yang menimbulkan denaturasi
(kerusakan) protein seperti obat disinfektan atau pemanasan/perebusan.
Namun yang mengherankan prion memiliki kemampuan memperbanyak diri
melalui mekanisme yang hingga saat ini belum diketahui. Prion sampai
sekarang dianggap sebagai benda yang bertanggung jawab terhadap
kejadian ensefalopati pada penyakit sapi gila (BSE), Creutzfeldt-Jakob
Disease (CJD) , Gerstmann-Straussler Syndrome dan penyakit Kuru sejenis
penyakit kelumpuhan yang timbul pada keluarga tertentu . Semuanya
memiliki gejala yang sama yaitu jaringan otaknya mengalami degenerasi
menjadi benda yang berlubang ? lubang kecil seperti layaknya karet busa
atau spons dan oleh karena itu disebut sebagai spongiform
encephalopathy, keadaan itu sejalan dengan gangguan pergerakan anggota
tubuh/kelumpuhan yang terjadi yang semakin lama semakin berat dan
akhirnya menimbulkan kematian..
Sebenarnya, struktur gen Prion telah ditemukan , dan diketahui pula
bahwa pada binatang yang terinfeksi maupun pada percobaan inokulasi
prion maka akan terjadi penumpukan prion pada jaringan otak . Prion
diduga menyebar melalui dan di dalam jaringan saraf . Kesenjangan
pengetahuan tentang biologi molekuler prion dan patogenesis penyakit
yang disebabkannya, sampai sekarang masih besar dan secara intensif
sedang dilakukan penelitian untuk memperkecil kesejangan itu .
Gejala CJD diawali perlahan-lahan dengan munculnya kebingungan,
kemudian timbul kepikunan yang progresif , lalu timbul kesulitan
berjalan.serta gemetaran . Selanjutnya penyakit menyerang dengan cepat
dan kematian biasanya terjadi dalam 3-12 bulan, dengan rata-rata 7
bulan.
Penyakit CJD telah dilaporkan oleh berbagai negara di dunia, antara
lain Amerika Serikat, Chili, Slovakia dan Israel. Tetapi pada
pertengahan tahun 1999 telah dilaporkan lebih dari 40 kasus mirip CJD
yang dikenal sebagai variant Creutzfeldt-Jakob Disease (vCJD) dan
hampir semua kasus berasal dari Inggris , negara dimana dalam 10 tahun
sebelumnya terjadi wabah BSE yang menimpa ribuan sapi. Keprihatinan
yang timbul disebabkan kemungkinan penularan CJD karena mengkonsumsi
daging sapi yang terkena infeksi prion menyebabkan dilakukannya
penelitian epidemiologi secara besar-besaran . Hasil penelitian sampai
saat ini menyatakan bahwa varian baru CJD mungkin memang ada. Penyakit
itu yang dikenal cebagai vCJD , dilaporkan muncul di Inggris dan
beberapa negara Eropa. Akan tetapi sebenarnya CJD dan vCJD adalah dua
hal yang berbeda, karena tidak seperti CJD yang menyerang orang-orang
usia lanjut (60-80 tahun, dan lebih dari 99% menyerang umur lebih dari
35 tahun) , vCJD menyerang anak muda (20-30 tahun), di samping itu
hasil pemeriksaan elektroensefalografipun berbeda, dan perjalanan
penyakit vCJD lebih panjang daripada CJD. Varian CJD berlangsung 12 ?
15 bulan sedangkan CJD hanya 3-6 bulan. Dalam eksperimen pada otak
tikus, ternyata otak sapi yang sakit dapat menularkan penyakit
spongiform encephalopathy yang sama pada tikus. Meskipun demikian belum
tentu BSE merupakan penyebab vCJD. Karena meskipun penyakit itu serupa
namun banyak perbedaan yang jelas yang mendukung bahwa mungkin vCJD
hanyalah suatu varian dari CJD yang ditemukan setelah dilakukan
penelitian epidemiologi besar-besaran sehubungan dengan dugaan
kemungkinan BSE sebagai penyebab CJD.

Prion dikenal menyebabkan penyakit pada binatang yaitu penyakit sapi
gila, scrapie pada domba dan kambing, serta ensefalopati yang
ditularkan pada minks, dan pada kijang. Empat prion diketahui
menyebabkan penyakit neurodegeneratif yang ditularkan.(transmissible
neuro degenerative disease) pada manusia yaitu CJD ,
Gertsmann-Scheinker Syndrome, penyakit Kuru dan fatal familial
insomnia. Seperti telah dibicarakan dimuka, pada tahun 1999 suatu
varian baru CJD (vCJD) muncul dan dikaitkan keberadaannya dengan
penyakit sapi gila. Meskipun demikian sampai sekarang belum ada bukti
yang terdokumentasi bahwa infeksi prion pada manusia terjadi akibat
penularan prion dari binatang. Sampai sekarang hanya manusia yang
diyakini sebagai reservoir Creutzfeldt-Jakob Disease. Dalam catatan
kepustakaan, penularan CJD dari manusia ke manusia dapat terjadi pada
penggunaan alat yang tidak steril dari prion, misalnya pernah
dilaporkan pada operasi transplantasi kornea mata, dan penggunaan
elektroda perak pada stereotaktik elektroensefalografi . Di dalam
penelitian di laboratorium, jaringan otak, cairan otak dan sumsum
tulang belakang yang mengandung prion akan terus menularkan penyakit
tersebut apabila diberikan kepada primata dan hewan lainnya.
Penularan prion yang terkait CJD sampai sekarang masih sulit dikontrol
melalui sterilisasi karena sifatnya yang tahan terhadap cara-cara
sterilisasi biasa termasuk merebus dalam air sampai mendidih,
memberikan radiasi ultraviolet, radiasi pengion, alkohol 70%, dan
formalin 10%.
--
Posting oleh Haris ke All in here pada 2/19/2011 01:53:00 PM

Artikel Terkait



0 komentar:

Posting Komentar

Blog ini adalah blog dofollow, silahkan berkomentar sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan backlink

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner